Seorang pria muda duduk merenungi hidupnya dan memikirkan sebesar apa kesalahan nya sampai begitu kecewa seseorang kepadanya.
Semakin kuat ia berusaha mengubah keadaan, semakin sering ia kecewa. Ia merasa memiliki banyak kekurangan dan ia juga berusaha minta maaf atas kesalahannya. Ia tak tahu harus berbuat apa lagi supaya orang tersebut bisa memaafkannya, hingga suatu saat seorang sahabat datang padanya.
Sahabat itu membawa selembar kertas putih kosong dan bertanya pada pria muda itu, “Apa yang kau lihat?”Mengernyitkan dahi, si pria itu menjawab lirih, “Tidak melihat apa-apa, hanya kertas kosong berwarna putih.”
Sang Sahabat kemudian mengambil spidol hitam dan membuat satu titik ditengah kertasnya. Kemudian ia kembali bertanya pada pria muda itu, “Aku telah membuat sebuah titik hitam diatas kertas ini. Apa yang kamu lihat sekarang?”
“Apa lagi? Ya satu titik hitam,” jawabnya cepat
.“Ayolah, kawan, pastikan lagi!” Tegas sahabatnya.
“Titik hitam,” jawab pria muda itu dengan sangat yakin.
“Kawan,” kata sang Sahabat, “ mungkin hanya titik hitam, mangapa? padahal putih lebih dominan di sana.
"Ya.....kebanyakan orang memang lebih mudah untuk melihat satu keburukan dari pada melihat seribu kebaikan bahkan melupakan kebaikan lain nya. ya namanya manusia tak lepas dari kesalahan yang di sengaja atau pun tidak di sengaja. dan seharusnya kita harus bisa saling memaafkan dan memulai hubungan yang baik lagi karna damai itu indah. tuhan aja mau memaafkan kesalahan umat nya masa kita sesama umat nya tidak.
sekian dan terima kasih,
Salam damai saya *Rama Tanjung*
Jakarta, 14 februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar